OUTLINE PENELITIAN
Nama :
Maria Filomena Da Costa De Jesus
Nim :
P13374522519115
Prodi :
D-IV Keperawatan Gigi
Judul
Skiripsi : Analisis Faktor Risiko Penyakit Gigi Dan Mulut Yang Ditinjau Dari
Diagnosis Keperawatan Gigi Di Puskesmas
Srondol Selama Tahun 2019
Kata Kunci 1
|
Kata Kunci 2
|
Kata Kunci 3
|
Factor Risiko
|
Penyakit Gigi Dan Mulut
|
Diagnosis
keperawatan gigi dan mulut
|
1. Latar Belakang
Kata Kunci 1 (factor
Resiko )
Kesehatan gigi dan mulut juga berkaitan dengan kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Bahkan menurut Ketua PB PDGI drg. Farichah Hanum, M.Kes, kesehatan
gigi dan mulut juga memengaruhi setiap aspek dalam kehidupan kita seperti
hubungan personal, percaya diri maupun menikmati makanan. Namun, berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa baru 2,3
persen masyarakat Indonesia yang menyikat gigi di waktu yang disarankan. Hal
ini tentunya akan menimbulkan masalah gigi yang jika dibiarkan akan menjadi
serius. ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi kesehatan gigi dan mulut,
di antaranya adalah Rendahnya sosial-ekonomi / pendidikan, Kebiasaan & gaya
hidup, infeksi bakteri .
a)
Rendahnya
sosial-ekonomi / pendidikan seseorang à mengakibatkan perilaku masyarakat yang belum
menyadari pentingnya kesehatan gigi mulut (berdasarkan hasil survei SUSENAS
22,8% penduduk tidak menyikat gigi ; 77,2% sisanya menyikat gigi namun hanya
8,1% yang menyikat gigi tepat waktu), tidak memakai pasta gigi berfluoride.
b)
Kebiasaan
& gaya hidup : - pola
makan
- kebiasaan merokok
- konsumsi alkohol berlebihan
- bad oral hygiene
- tidak menggunakan pelayanan
kesehatan
c)
Infeksi
bakteri
Kata Kunci 2 (Penyakit Gigi Dan
Mulut)
Penyakit gigi dan mulut merupakan
urutan ke sembilan dari sepuluh penyakit terbesar dengan jumlah kunjungan
sebanyak 1.482 kunjungan yang terdiri dari 62,8 % berusia lebih dari 15 tahun,
dan 37,2 % kunjungan usia < 15 tahun, kunjungan pasien ke poli gigi umumnya
menderita ganguan gigi dan mulut,43,9 % diantaranya menderita karies gigi, dan
56,1 % lainnya menderita ganguan periodontal.
Penyakit Gigi dan Mulut merupakan
faktor risiko dan fokal infeksi penyakit sistemik. Seseorang dikatakan tidak
sehat bila tidak memiliki gigi-mulut yang sehat. Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat Mengupayakan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat adalah sebuah strategi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kenyataan rendahnya kesadaran akan pentingnya merawat dan menjaga kesehatan
gigi bagi masyarakat memiliki konsekwensi logis yaitu meningkatnya penyakit
gigi dan mulut terutama karies atau gigi berlubang, meningkatnya penyakit gusi
(Gingivitis) karena penumpukan karang gigi, bau mulut (Holitosis) abses (Gusi
bengkak). Kesadaran masyarakat Indonesia di daerah terpencil ataupun masyarakat
yang tinggal di perkotaan tidak memiliki kesadaran yang kuat akan pentingnya
kesehatan gigi dan mulut dalam rangka terjaminya kualitas hidup. kehilangan
gigi biasanya dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan biasa, padahal
kehilangan gigi justru akan menurunkan fungsi pengunyahan makanan yang tidak
optimal. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui manfaat dan fungsi gigi dan
mulut yang sebenarnya. Gigi dan mulut memiliki fungsi yaitu : mengunyah dan
melunakkan makanan, sebagai bagian dari fungsi pengucapan sehingga seseorang
dapat berbicara dengan baik dan benar, serta sebagai bagian dari penampilan
seseorang agar tampak menarik.
Kata Kunci 3 (Diagnosis Keperawatan
Gigi Dan Mulut)
Dalam
pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnosis dapat diartikan sebagai analisis
dari penyebab dan sifat dari suatu masalah dan atau situasi atau suatu
pernyataan mengenai solusinya . Miller memperkenalkan suatu konsep dari
diagnosis keperawatan gigi ( Dental Hygiene Diagnosis) sebagai “ Bentuk yang
tepat untuk mengambarkan ekspresi dari kemampuan pembuatan keputusan dan
penilaian dari perawatan gigi”. Diagnosis adalah suatu proses berpikir
kritis berdasarkan data – data klinis klien yang dianalisa dan ditandai oleh
sebuah pernyatan diagnosa.
Darby & Walsh (2003) mengemukakan suatu teori
diagnosa keperawatan gigi sebagai bagian dari proses diagnosa keperawatan gigi
yang menggunakan teori kebutuhan manusia dengan penekanan kepada 8
kebutuhan manusia dari klien yang berhubungan dengan perawatan gigi. Mengunakan
teori kebutuhan manusia sebagai kerangka kerja konsepnya Diagnosa Keperawatan
Gigi adalah suatu identifikasi dari tidak terpenuhinya kebutuhan manusia dari
pasien yang berhubungan dengan perawatan gigi. Diagnosa keperawatan gigi
menurut Darby and Walsh (2005) ini dibuat oleh seorang perawat gigi professional
yang mempunyai lisensi dengan mengidentifikasi factor-faktor actual maupun
potensial dari ketidak terpenuhinya kebutuhan manusia dari pasien.
Sedangkan Wilkins (2005) mengemukakan sebuah teori
diagnosis keperawatan gigi yang berdasarkan teori Dental Hygiene Care. Diagnosa
keperawatan gigi menurut Wilkins (2005) diformulasikan berdasarkan kondisi
masalah aktual dan atau potensi masalah yang ditemukan dalam rongga mulut klien
(pasien) yang dapat dicegah, diminimalisir, atau diatasi dengan tindakan perawatan
mandiri atau perawatan kolaboratif (rujukan).
Lebih jelasnya diagnosa keperawatan gigi ini ditulis
berdasarkan masalah, faktor risiko masalah dan atau signs (tanda-tanda)
kelainan/penyakit dan disebutkan pula kemungkinan etiologinya berdasarkan
seluruh data dari hasil pengkajian
Diagnosa Keperawatan Gigi
ditegakkan berdasarkan :
a)
Pengambilan Data – Data klien/pasien yang akurat
b)
Mengidentifikasi adanya masalah atau ketidak terpenuhinya kebutuhan manusia
yang berhubungan dengan kesehatan mulut yang dapat dipenuhi oleh proses
keperawatan gigi.
c)
Perilaku penting untuk perencanaan dan implementasi keperawatan gigi yang
efektif dan mengevaluasi hasilnya (keluarannya)
Penegakan diagnosa keperawatan gigi termasuk
mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
a)
Masalah aktual dan masalah potensial yang berhubungan dengan kesehatan atau
penyakit mulut klien/pasien
b)
Faktor-faktor yang menyebabkan masalah dan faktor-faktor risiko yang
mungkin mempengaruhi
c)
Bukti-bukti yang mendukung diagnosa keperawatan gigi
d)
Kekuatan klien yang dapat mendukung klien dalam mencegah atau mengatasi
masalah
e)
Fokus terhadap prioritas perawatan
Proses
Diagnosis Keperawatan Gigi
Proses diagnosis keperawatan gigi adalah suatu pendekatan
pemecahan masalah yang dilakukan dalam kerangka pelayanan keperawatan gigi. Diagnosis
keperawatan gigi adalah langkah esensial dalam proses keperawatan gigi.
Membantu perawat gigi dalam memfokuskan ilmu pengetahuannya dalam proses inti
pelayanan keperawatan gigi untuk keuntungan klien dan kerjasama dengan dokter
gigi.
Tujuan-tujuan dikembangkan bersama
dengan klien dan diperoleh dari data dasar yang ditegakkan dari pemeriksaan dan
proses diagnosis. Tujuan-tujuan menunjukkan bagaimana klien dapat merubah
dirinya untuk dapat mempunyai kondisi rongga mulut ang lebih sehat berdasarkan
tindakan promosi, pemeliharaan dan restorasi dari kesehatan /kenyamanan mulut.
Perencanaan, Intervensi keperawatan gigi dan klien outcomes (hasil akhir)
dipandu oleh diagnosis keperawatan gigi.
2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Analisis Faktor Risiko
Tejadinya Penyakit Gigi Dan Mulut Yang Ditinjau Dari Diagnosis keperawatan Gigi Di Puskesmas Srondol Selama Tahun 2019
3. Tujuan
a.
Tujuan Umum
Untuk Menganalisis Factor Resiko
Terjadinya Penyakit Gigi Dan Mulut Yang Ditinjau Dari Diagnosis Keperawatan Gigi Di Puskesmas Srondol Selama Tahun 2019
Tujuan Khusus
1)
Untuk
mengetahui distribusi frekuensi penyakit jaringan keras gigi yang meliputi
karies mencapai email, karies mencapai dentin, karies mencapai pulpa dan karies
mencapai akar
2)
Untuk
mengetahui distribusi frekuensi penyakit jaringan penyangga gigi yang meliputi
gingivitis, periodontitis
4. Manfaat penelitian
a.
Bagi
Peneliti
Skripsi ini akan menambah pengetahuan bagi penulis untuk
mengetahui segala hal yang berhubungan dengan penyakit gigi dan mulut, sehingga
nantinya akan di jadikan acuan bagi masyarakat, baik sekarang maupun de masa
mendatang
b.
Bagi
Jurusan Keperawatan Gigi
Sebagai referensi tambahan tentang Analisis Faktor Risiko
Tejadinya Penyakit Gigi Dan Mulut Yang Ditinjau Dari Diagnosis keperawatan
Gigi Di Puskesmas Srondol Selama Tahun
2019 sehingga nantinya bisa diadakan penelitian yang lebih mendalam
0 komentar:
Posting Komentar