Senin, 28 Oktober 2019

Kesehatan gigi









Hasil gambar untuk poltekkes semarang











HUBUNGAN MENYIRIH TERHADAP STAIN GIGI PADA MASYARAKAT DESA PENTEK KECAMATAN SADANIANG KABUPATEN MEMPAWAH.
TUGAS PROMOSI KESEHATAN
Dosen Pengampu :  Hermien Nugraheni,SKM, M.Kes



NAMA ANGGOTA KELOMPOK 8:
NAMA                                                            NIM
1. Elisabet bota                                               P1337425219107
2. Elisabeth de F.B. DE SOUSA                   P1337425219109
3. Fitri purnama sari                                        P1337425219118
4. Maria F.DA COSTA DE JESUS               P1337425219115
5.Muhammad syafi’I                                      P1337425219105
6. Masita                                                         P1337425219117
7. Ristina                                                         P1337425219106
8. Xisto De DEUS                                          P1337425219108



POLTEKKES KEMETERIAN KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI DIV AHLI JENJANG
2019


daftar isi

Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Tujuan....................................................................................................... 4
C.     Masalah..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 25
B.     Saran........................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 27



















BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Banyak faktor yang telah dinyatakan sebagai tantangan dalam pembangunan ke 5 seperti lingkungan dan fasilitas yang masih kurang menunjang antara lain, belum memadainya penyediaan air bersih belum tercapainya sanitasi langsung yang baik, masih tingginya prevalesisi penyakit menular dan penyakit infeksi Lainnya, masih tingginya angka kelahiran dan kematian bayi namun hal yang perlu diperhatikan pula sebagai tantangan pembangunan ke 5 adalah respon prilaku masyarakat dulu penerimaan perubahan.
            Salah satu kendala utama penerimaan program-program kesahatan adalah kendala budaya pada masyarakat yang semula hanya mengenal system media tradisonal masyarakat dalam satu kesatuan dengan suku-suku dan identitas kebudayaannya masing-masing memiliki dan mengembangkan system medisnya sendiri sebagai bagian dari kebudayaan mereka secara turun menurun.
Desa pentek sendiri merupakan mayoritas Suku Dayak yang dimana masih terdapat ibu-ibu yang melakukan kegiatan menyirih dalam kehidupan sehari-hari. Pada masyarakat Desa Pentek Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, masyarakat mendapatkan bahan menyirih dari pinang, daun sirih, kapur sirih tanpa harus membeli. Mereka menganggap bahwa menyirih bersifat turun-temurun yang berhubungan dengan kegiatan budaya serta sosial. Hal ini dikarenakan untuk melakukan kegiatan ini tidak membutuhkan biaya yang mahal,dan terjangkau bagi semua masyarakat.
Perilaku menyirih diyakini oleh masyarakat Suku Dayak sudah sejak lama yaitu dari nenek moyang mereka. Mereka yakin bahwa menyirih dapat menguatkan gigi, gigi menjadi bersih, bahkan sampai menghilangkan bau mulut namun, masyarakat tersebut tidak mengetahui akibat yang bias ditimbulkan dari menyirih (Kamisorei & Devy, 2017).

B.        TUJUAN
1.      Mengubah cara pandang dan kebiasaan dalam masyarakat tentang menyirih
C.     MASALAH
Permasalahn yang ada di masyarakat Kalimantan tentang menyirih baik untuk kesehatan gigi dan mulut
BAB II
PEMBAHASAN
Menyirih memiliki efek positif dan negatif terhadap kesehatan umum maupun rongga mulut. Menyirih memiliki efek terhadap gigi, gingiva, dan mukosa mulut. Kepercayaan tentang menyirih dapat menghindari penyakit mulut seperti mengobati gigi yang sakit dan nafas yang tidak sedap kemungkinan telah mendarah daging diantara para penggunanya. Efek menyirih terhadap gigi dari segi positifnya adalah menghambat proses pembentukan karies, sedangkan efek negatif dari menyirih terhadap gigi dan gingiva dapat menyebabkan timbulnya stain, selain itu dapat menyebabkan penyakit periodontal dan serta adanya penumpukan plak pada permukaan gigi dan berwarna merah kehitaman juga disertai adanya lesi-lesi atau cedera pada mukosa mulut, kanker mulut, oral hygine yang buruk, dan dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lidah (Nesterov, 2015).
Ditinjau dari sisi kedokteran gigi, kebiasaan mengunyah pinang dapat menyebabkan penyakit periodontal. Penyebab terbentuknya penyakit periodontal adalah kalkulus atau karang gigi akibat stagnasi saliva pengunyah pinang karena adanya kapur. Gabungan kapur dengan pinang mengakibatkan timbulnya respon primer terhadap pembentukan senyawa radikal bebas dan mungkin mengakibatkan kerusakan oleh radikal bebas yang berlebih pada aspek mukosa bagian pipi penyirih (Gabriella, 2015). Diperparah dengan keadaan masyarakat yang kurang membersihkan giginya seperti menggosok gigi.
Untuk mengatasi permasalahan diatas dilakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga  bahwa banyak dampak dari menyirih yang tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut, diharapkan dari penyuluhan tersebut dapat merubah perilaku ibu yang semula frekuensi menyirih sebanyak 3 kali menjadi 1 kali dalam sehari dan setelah menyirih diharapkan untuk menyikat gigi atau setidaknya berkumur-kumur. Selain itu,  melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat, tokoh adat.





                                                                    BAB III                        
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Mengurangi frekuensi menyirih untuk lebih mengoptimalkan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
2.      Setelah menyirih sebaiknya menyikat gigi ataupun berkumur-kumur

B.     Saran
1.      Perlunya pendekatan kepada seseorang yang paling dihormati atau di tuakan didalam keluarga
2.      Perlunya pendekatan kepada toko masyarakat, tokoh adat di lingkungan setempat tentang menyirih
3.      Perlunya penyuluhan kepada masyarakat tentang menyirih


0 komentar:

Posting Komentar